Jumat, 10 Juli 2020

Songs from the Cave

Setiap kita hadapi setiap musim hidup yang silih berganti. Tuhan ijinkan banyak hal yang mengkondisikan kita berjejak di musim-musim itu.
Salah satu tokoh Alkitab yang terkenal, dimana lebih dari separuh kisah hidupnya diceritakan dlm Alkitab.
Daud seorang yang banyak menceritakan hidupnya, kisahnya, keahliannya, kehebatannya, kelemahannya, bahkan hingga perasaan hatinya pada waktu ia melewati setiap musim. Daud dari keluarga sederhana, yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi raja atas bangsa pilihan Tuhan, sejak masa mudanya yg tiba2 viral karena kehbatannya mengalahkan Goliat. Daud yang perjuangannya habis-habisan berjuang demi menghindari kejaran mertuanya yg adalah raja, yg ingin membunuhnya. Daud yang berjaya dlm kerajaannya, Daud yg sangat kaya hingga akhir hidupnya. Semuanya tercatat.
Namun satu hal menarik yg kita belajar dari Daud, yakni musim hidupnya saat dia harus hidup dari gua ke gua untuk bersembunyi dari kejaran mertuanya.
Status nya sebagai DPO, dimana Daud bukan pembuat kejahatan utk bangsanya, namun hanya karena raja iri kepadanya. Tidak mudah hidup dikejar oleh seorang penguasa satu bangsa. 
Saul selalu mengerahkan ribuan pasukan demi mengejar dna mencari Daud.

Beberapa pelajaran kita lihat dari hidup Daud
  1. Daud selalu berbicara sangat relevan. Daud tidak malu ungkapkan rasa takut, rasa malu, rasa gentar. Itu artinya DAUD tetaplah manusia biasa seperti kita

Rasa takut Daud
Mazmur 18:5 Tali-tali maut telah meliliti aku, 
    dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, 

Mazmur 18:6 tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, 
    perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. 

Mazmur 57:5 Aku terbaring di tengah-tengah singa 
    yang suka menerkam anak-anak manusia, 
yang giginya laksana tombak dan panah, 
    dan lidahnya laksana pedang tajam. 


Daud menyadari benar akan bahaya di sekelilingnya. Daud juga punya rasa takut, gentar, cemas.

Rasa lelah dan lesu Daud

Mazmur 143:4 Semangatku lemah lesu dalam diriku, 
    hatiku tertegun dalam tubuhku. 

Rasa sakit jasmani dan sakit hati

Mazmur 73:21 Ketika hatiku merasa pahit 
    dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, 

Rasa bodoh dan dungu

Mazmur 73:22 aku dungu dan tidak mengerti, 
    seperti hewan aku di dekat-Mu. 

Ternyata Daud yang pernah dikenal sebagai pahlawan yg gagah berani itu, ternyata mengalami hal yg sama seperi kita.

Namun DAUD Juga menceritakan BAGAIMANA SIKAPNYA untuk bangkit dna menang di musim yang kelam itu.

  1. Daud BERNYANYI

Apa yang Daud lakukan utk bs menang di keadaan yg sangat tidak mengenakkan itu

  • Daud bernyanyi
Di tiap pelarian Daud, Daud sering menulis lagu-lagu di gua tempat dia bersembunyi.

Mazmur 57:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam Dari Daud, ketika ia lari dari pada Saul, ke dalam gua. 

Lagu itulah sebagai media buat Daud untuk datang kepada Tuhan, mengundang Tuhan untuk hadir di dlm segala keberadaan Daud. 
Dan dengan lagu-lagu itulah Daud menguatkan kepercayaanNya kepada Tuhan

Mazmur 57:3 Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, 
    kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku. 

Mazmur 27:2 Ketika penjahat-penjahat menyerang aku 
    untuk memakan dagingku, 
yakni semua lawanku dan musuhku, 
    mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. 

Mazmur 27:3 Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, 
    tidak takut hatiku; 
sekalipun timbul peperangan melawan aku, 
    dalam hal itu pun aku tetap percaya. 

Apa saja isi nyanyian itu :

  • NYANYIAN SYUKUR, PENGHORMATAN DAN KEKAGUMAN
Bersyukur di dalam pelarian dan gua itu pasti sulit. Namun ini perlu latihan utk membangun sikap yang terbaik di hadapan Tuhan

  • NYANYIAN HATI (KEJUJURAN)
Daud bukan orang yang mengatur kata-katanya untuk dia bisa terlihat selalu kuat dan selalu sanggup. Namun di dlm nyanyian itu, KEJUJURAN HATINYA TERUNGKAP.

Kitapun tdk bisa menyangkali tasa takut, gentar, cemas. Namun justru karena kita ada di keadaan itulah maka muncul nyanyian yang keluar dari gua-gua pergumulan dan perjuangan kita.

  • NYANYIAN PUJIAN
Mazmur 103:1 Dari Daud. 
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! 
    Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! 

Saat Daud merasa tertekan, dia tidak mau berhenti hanya smapai di nyanyian pergumulan dan kesesakan, namun nyanyian itu beralih kepada nyanyian pujian kepada Tuhan. Jiwa boleh jujur, namun kita perlu mengatakan kepada jiwa kita sendiri untuk memuji Tuhan.
Roh kita hrs berkata kepada jiwa kita:

Mazmur 42:12 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, 
    dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? 
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, 
    penolongku dan Allahku!

   
  • Nyanyian TEROBOSAN
Nyanyian itu bukan hanya sekedar lirik atau nada, namun lewat nyanyian itulah, iman itu timbul, firman itu muncul, dan firman itu diucapkan, juga nyanyian doa. Inilah kunci bagaimana Daud menguatkan kepercayaannya. 
Hal ini bukanlah sekedar “MOTIVASI”. Namun lewat firman yang tertanam di hati Daud, itu yang melahirkan nyanyian yang menguatkan dirinya.  Bukan sekedar “ya..saya bisa”, namun krn Roh Kudus ada di dalam kita, sehingga kita bisa mengalami apa yang Paulus katakan:

Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Daud tidak akan bisa menguatkan  dirinya dan kepercayaannya kepada Tuhan bila hanya sekedar kata motivasi, tanpa Roh Kudus, tanpa kuasa Tuhan.


  •  NYANYIAN KEMENANGAN
Mazmur 27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya 
    pada waktu bahaya; 
Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, 
    Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. 

Mazmur 27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, 
    mengatasi musuhku sekeliling aku; 


Nyanyian ini berkumandang saat kita keluar dari gua dan mulai naik ke gunung batu, dengan kepala yang tegak, menghadapi musuh dan bukan hanya menghadapi musuh saja.

  • NYANYIAN PERSEMBAHAN
Mazmur 27:6b

dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; 
    aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan. 

Nyanyian yang penuh dgn sorakan kemenangan, kegembiraan dan keriuhan. 
Memberikan persembahan itu adalah satu bentuk ceremoni kemenangan si jahat. Jadi saat kita membawa korban persembahan, harusnya dgn penuh sukacita, gembira bahkan sorakan.

Inilah nyanyian yg lahir dari gua pergumulan. Nyanyian yang lahir dalam kesesakan, namun endingnya adalah FINISH STRONG


NYANYIAN KEJUJURAN
Untuk kalangan pelayan pujian dan penyembahan, pastinya sudah bisa mengklasifikasikan lagu2 rohani sesuai dgn thema dan bobotnya. Mungkin bagi jemaat pada umumnya, seluruh lagu yang dinyanyikan di gereja pastinya lagu rohani, tanpa mu dirumitkan dgn jenis lagu rohani yang dinyanyikan.
Worship pastinya bersifat VERTICAL. Lagu yang berpusat pda sesuatu yang dinaikkan dari bumi ke hadapan sorga. All about Him. Lagu lainnya, ada beberapa thema lagu, yakni nyanyian doa, iman, pengharapan. 
Namun satu thema lagu yang kita mungkin MALU untuk menyanyikannya. Nyanyian KEJUJURAN HATI.
Satu ekspresi yang sering kita simpan dari hadiratNya. Kita malu mengucapkannya, terkesan terlalu baper, terlalu mellow dan terlalu cengeng. Ekspresi ini yang pernah dilakukan oleh perempuan berdosa yang terkenal itu.
Lukas 7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Dia seorang yang berdosa, yang najis, perempuan parah. Dia sendiripun menyadari kekotorannya. Namun dengan sisa rasa tdk malunya itu, dia datang kepada Yesus. Lihat.. dia berdiri di belakang Yesus, dia tdk berani di hadapan Yesus. Sambil menangis, tangis yang penuh ungkapan kejujuran hatinya, kenajisannya, segala kelakuannya, sehancuran hatinya krn hidupnya yang sudhah hancur. Tidak mungkin wanita ini menangis tanpa sebab.  Dia membasahi kaki Yesus dengan air mata itu. Dia tumpahkan semua bebannya, nyanyian kejujuran hatiny lewat air matanya.
Kita sering malu menyanyikan itu. Kita sering merasa tertuduh sendiri dgn pengakuan kita. Namun ingat... Tuhan tidak risih dengan sikap perempuan itu, yang artinya Tuhan tdk risih dgn nyanyian kejujuran itu.
Di satu ibadah pemuda, seorang anak muda pernah menulis satu lagu, lagu yang menceritakan keadaannya saat itu, dan dia punya kerinduan : aku mau bangkit dari keadaan ini. Kemudian pengkotbahnya naik utk bgaikan firman. Ada komentar dari si pengkotbah tentang liirk lagu yang dinyanyikan oleh si anak muda itu, yang intinya :
Anak muda koq jenuh, lelah. Harusnya ngga seperti itu. Anak muda itu harus semangat, kuat dan terus menyala api dan imannya walaupun di tengah pergumulan. Harusnya anak muda itu nyanyikan lagu yang yang punya passion yang kuat, kegairahan dalam mengikut Tuhan, dan seterusnya. Saya pribadi, perkataan si pengkotbah tidaklah salah. Namun, bagi saya, itu nyanyian kejujuran hatinya, dan itupun tidak salah.
Nyanyiannya itu memang ungkapkan keberadaan hatinya. Kita tidak perlu tutupi keadaan kita dan mulai berlagak sok kuat, dan berkata I’m ok, padahal kita sedang berada di titik paling rendah dan paling remuk. Kita terlihat tersenyum, kita terlihat lantang mengatakan bahwa “AKU BISA DAN AKU BAIK-BAIK SAJA”. Memang kita perlu memperkatakan kata iman, nubuatan, mengatakan segala sesuatu yang membalikkan keadaan kita, namun tidaklah hal yang hina bagi Tuhan ketika Dia mendengar “air mata” kita, yang adalah seluruh keberadaan kita saat itu. Justru itulah awal pemulihan yang mau Tuhan kerjakan, yakni saat kita bisa BERKATA JUJUR.
Nyanyian Kejujuran hati adalah titik awal Tuhan membentuk ulang hidup kita di dalam kehendakNya yang sempurna.
Perempuan berdosa itu mengabaikan rasa malunya, rasa mindernya, rasa takutnya oleh karena setiap cemoohan sekelilingnya. Dia membuka hiduonya lewat air matanya, membasahi kaki Yesus, dan karena tindakan itu, Tuhan membalikkan keadaannya. Karena setelah dia membuka hidupnya yg bobrok itu di hadapan Tuhan, dia tidak berhenti sampai disitu saja. Dia pun menyeka kaki Yesus dgn rambutnya, satu bentuk PENGHORMATAN yang luar biasa untuk Tuhan, dan dia meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang mahal, dia membawa persembahan yang tidak biasa untuk Tuhan, dan semua yang dilakukannya sangatlah berkesan di hati Tuhan, hingga Tuhan menjadikan wanita itu sebagai figur seorang penyembah benar yang diingat orang hingga saat ini.
Guys..jangan malu nyanyikan setiap kejujuran hatimu di hadapanNya. Namun jangan lupa untuk mulai membuka hatimu untuk dipulihkan, dibangkitkan, diubahkan dan diberi kuasa untuk keluar sebagai PEMENANG. Itulah seorang PENYEMBAH yang SEJATI.

Songs from the Cave Setiap kita hadapi setiap musim hidup yang silih berganti. Tuhan ijinkan banyak hal yang mengkondisikan kita berjej...