Minggu, 15 Mei 2011

Bagaimana Menerima Berkat Dari Sorga

Bagaimana Menerima Berkat dari Tuhan
bacaan: Yohanes 3:27 "Tidak ada seorang pun yang dapat mengabil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."
Cobalah tanyakan: hidup ini sulit atau mudah? Jawabannya: tergantung bagaimana respon dan cara kita melihat hidup ini.  Hidup akan menjadi sulit dan berat, jika kita selalu ngotot memaksakan kehendak kita sendiri. Tetapi Jika kita mengerti firman Tuhan di atas, saya yakin hidup ini akan menjadi mudah dan indah.
"Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."
Berdasarkan ayat ini, penentu hidup itu adalah Tuhan. Tuhan yang menentukan apakah kita menerima sesuatu atau tidak. Apakah yang sudah kita terima itu masih boleh terus dinikmati bahkan bertambah-tambah banyak. Semuanya itu ditentukan oleh Tuhan.
Seperti halnya nafas hidup. Kita tidak bisa menentukan, cuma bisa berharap bisa memiliki umur panjang namun penentunya adalah Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan adalah Pemilik hidup kita.
Begitu juga dengan jodoh. Anda sudah mencintainya tetapi jika Tuhan tidak memberikannya sebagai pasangan hidup Anda, maka ia tidak akan bisa menjadi milik Anda. Anda tidak boleh kecewa supaya hidupnya tidak menjadi sulit dan lelah karena ngotot untuk memgambil sesuatu untuk diri Anda padahal Tuhan tidak memberikannya.
Apa pun juga yang Anda minta dan doakan kepada Tuhan, ujung-ujungnya Anda harus mengakui "Tuhanlah yang menentukan" apakah Anda akan mendapatkannya atau tidak. Jika Tuhan memberikan sesuatu kepada kita, Dia ingin memastikan bahwa pemberian-Nya itu bisa diurus atau dikelola dengan baik.
Apa yang membuat Sorga memberikan sesuatu kepada kita? Ada 3 (tiga) faktor:
1. Tuhan itu melihat KESANGGUPAN kita masing-masing
Matthew 25:14-15, "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Ukuran pemberian dari Tuhan ditentukan oleh kesanggupan kita dalam mengelola pemberian-Nya itu. Tuhan sangat tahu ukuran kesanggupan kita untuk menerima berkat-Nya. Oleh karena itu, kita patut berdoa agar Tuhan memberikan berkat-Nya sesuai dengan porsi kesanggupan kita. Sebagaimana doa Agur bin Yake:
Amsal 30:7-9, "Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: 8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. 9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku."
Begitu juga ketika Tuhan hendak memberikan karunia rohani-Nya. Setiap orang diberikan Tuhan karunia rohani yang berbeda-beda menurut kepribadian dan watak bawaan orang itu. Di sini Tuhan melihat kesanggupan seseorang berdasarkan kepribadian atau watak bawaannya.
Jika orang itu diberikan karunia iman dan karunia kepemimpinan, hal itu hanya diberikan Tuhan kepada orang yang punya sifat dasar pemberani dan berjiwa spekulasi. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati. Perbuatan itu dari sisi manusianya adalah spekulasi yang mengandung unsur resiko.
Jika orang itu penakut, tidak punya jiwa spekulasi dan tidak suka mengambil resiko. Disuruh beli gedung tidak berani, malah bertanya mana duitnya? Jika wataknya tidak ada jiwa spekulasi maka susah buat Tuhan memberikan dia  sebuah karunia iman. Jadi karunia apa yang harus diberikan kepada orang itu? Ya cukuplah Karunia Berbahasa Lidah! Karunia tidak mengandung unsur resiko, hanya menggerak-gerakkan lidah saja dan duduk-duduk di bangku.
Kesanggupan natural atau sifat bawaan ini bisa diubah jika kita mau membuka diri terhadap pekerjaan Roh Kudus dan melakukan prinsip firman-Nya. Tuhan bisa mengubah kesanggupan natural atau alamiah seseorang. Seorang pemalu, rendah diri dan tidak suka bicara bisa diubah Tuhan menjadi seorang yang mudah bergaul, berani dan cerdas sehingga Tuhan bisa menambahkan dengan karunia-karunia yang lainnya.
2. Tuhan itu melihat "Hati yang Bisa Dipercaya atau Hati yang Mulia" di dalam diri Anda (Matius 21:33-43)
Jika Sorga hendak memberikan berkat-Nya kepada Anda maka hal pertama yang Tuhan perhatikan adalah Dia memberikan sesuai dengan KESANGGUPAN Anda. Sampai berapa lama Anda diberkati dan ditambah-tambahkan berkat-Nya tergantung dari apakah Tuhan bisa melihat hati yang bisa dipercayai atau hati yang mulia di dalam diri Anda.
Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur menjelaskan bahwa penggarap-penggarap pertama adalah mereka yang memiliki kesanggupan untuk menggarap kebun anggur namun mereka tidak bisa dipercaya, tidak memiliki hati yang mulia. Mengapa?
Saat pemilik kebun anggur mengutus hamba-hambanya untuk meminta hasil garapan justru mereka dianiaya dan dibunuhnya. Mereka bukan hanya berusaha untuk mengambil alih semua hasil kebun anggur itu tetapi juga ingin menguasai kebun anggur itu dengan cara membunuh anak pemilik kebun anggur, sang ahli waris. Akhirnya pemilik kebun anggur membinasakan para penggarap itu dan memberikan kebun itu kepada para penggarap yang lain yang bersedia memberikan hasil pada waktunya.
Coba renungkanlah hal ini: bukankah Tuhan telah memberikan nafas kehidupan, kesehatan, keluarga, pendidikan, pekerjaan, pelayanan, jabatan, kekayaan dan lain sebagainya yang memberikan kita sukacita? Jika kita mengerti bahwa semua itu adalah milik Tuhan. Semua itu adalah kebun anggur Tuhan. Kita adalah para penggarap kebun anggur Tuhan. Tuhan, Sang Pemilik menuntut buah atau hasilnya dari hidup kita.
Ingatlah bahwa Tuhan menuntut hasil atau buah dari kebun anggurnya itu. Apakah semua berkat-Nya atau pemberian itu membawa dampak bagi Kerajaan Allah? Apakah ada orang-orang yang ditolong lalu mereka memuji-muji Tuhan karena kebaikan Tuhan lewat hidup kita?
Jika semua pemberian itu semata-mata memberikan hasil untuk nama Tuhan dimuliakan, maka Tuhan akan memberikan kepercayaan mengelola kebun anggur yang lebih luas, Tuhan akan menambah-nambah berkat-Nya ke dalam hidup Anda.
Sebaliknya jika dalam hidup ini kita hanya mengejar popularitas, mengejar kenikmatan hidup untuk diri sendiri (mau enaknya sendiri) tanpa memikirkan kepentingan orang lain, atau hidup hanya untuk mengejar dan menumpuk harta kekayaan, maka Tuhan akan mengambil pemberian-Nya itu secara perlahan-lahan.
Kesanggupan membawa sesorang naik ke atas puncak dan karakter (hati yang mulia) membuat orang tetap berada di puncak.
Amsal 28:20, "Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman."
Jangan takut dan kuatir akan masa depan Anda. Ingatlah berkat atau mujizat keuangan adalah mujizat pertama, yang lebih mudah didapatkan pada orang-orang yang mengikut Tuhan dengan segenap hati. Seperti halnya Abraham, dari semua janji Tuhan atas hidupnya, berkat pertama yang lebih mudah didapatkannya adalah berkat kekayaan.
Kejadian 13:2, "Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya."
Tetapi kenyataannya hari ini, uang menjadi sesuatu yang begitu sulit didapatkan. Sebab banyak orang percaya hanya mencari uang sebagai fokus hidupnya, sehingga mereka tidak mengikuti Tuhan dan firman-Nya dengan segenap hati. Buktinya saat kena goncangan dalam keuangan hatinya mulai goyah, lalu menjadi kecewa dan memaki-maki Tuhan, di situ ketahuan siapa yang disembah dan dipuja dalam hatinya, bukan Yesus Kristus, tetapi uang. Kelihatan di luarnya yang disembah adalah Yesus tetapi kenyataan yang di dalam adalah lain.
Saya yakin jika kita menyembah Yesus sebagai Tuhan dan mengikuti prinsip firman-Nya dengan segenap hati maka hidup itu akan menjadi lebih mudah (Matius 6:33).
Mengapa demikian? Tuhan akan memberikan kita hikmat-Nya tentang bagaimana dan apa yang harus kita kerjakan, dan Dia akan membuka pintu-pintu kesempatan dan kemurahan sehingga kita bisa ketemu "orang yang tepat" pada "tempat yang tepat" lewat "kejadian yang tepat."
3. Tuhan itu melihat apakah kita memiliki PEWAHYUAN akan Dia (Matius 13:23)
Matthew 13:23, "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Pewahyuan itu timbul dari firman Tuhan yang Anda dengarkan dan Anda mengerti. Pewahyuan akan Tuhan yang akan membedakan atau mengubah jalan hidup Anda. Tuhan akan memberikan sesuatu yang ajaib dalam hidup Anda jika Anda memiliki pewahyuan akan firman-Nya.
Dalam Matius 16:15-19 menjelaskan bahwa Petrus mendapatkan pewahyuan tentang siapa Yesus Kristus itu. Jika orang lain mengenal Yesus sebagai Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia atau salah seorang dari para nabi. Petrus mengenal Yesus sebagai "Mesias, Anak Allah yang hidup." Itulah pewahyuan!
Apa hasil pewahyuan Petrus ini? Tuhan Yesus berkata: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di Sorga." (Matius 16:17). Mengapa Petrus disebut berbahagia? Karena Tuhan akan memberikan kepada Petrus Kunci Kerajaaan Allah, Otoritas Ilahi di dalam perkataannya (Matius 16:19).
Jika Anda mengenal Yesus secara pribadi, Anda pun mendapat pewahyuan tentang Yesus. Anda akan disebut orang yang berbahagia sebab Allah akan memberikan Anda Kunci Kerajaan Allah, otoritas ilahi di dalam perkataan Anda. Otoritas ilahi inilah yang membuat Allah mendengarkan perkataan Anda, Iblis pun tunduk mendengarkan perintah Anda, dan manusia mendengarkan perkataan Anda. Jika perkataan Anda didengarkan Allah, Iblis dan manusia maka Anda menjadi orang yang berbahagia.
Apa yang membeda jalan hidup kedua penjahat yang disalibkan di kiri kanan Yesus? Mereka berdua berada bersama orang yang sama, di tempat yang sama, pada waktu yang sama, pada kejadian yang sama namun jalan hidup mereka BERBEDA.
Apa yang membedakan mereka berdua? Jawabannya: pewahyuan. Penjahat yang pertama yang menghujat Yesus tidak mengenal Siapa Yesus itu sehingga ia berani menghujat dan merendahkan Yesus. Penjahat yang lain mengenal Yesus sebagai Raja sehingga ia memohon agar Yesus mengingat dirinya jika datang sebagai Raja. Penjahat yang satu binasa dilemparkan ke neraka dan penjahat yang lain dibawa masuk ke firdaus. Pewahyuan membedakan nasib mereka berdua (Lukas 23:39-43)
Faktor ketiga, Tuhan memberikan sesuatu atau berkat-Nya jika Dia bisa melihat adanya pengenalan atau pewahyuan kita akan Dia lewat firman-Nya. Betapa pentingnya mendengarkan firman Tuhan dan mengerti. Anda mendapat sesuatu yang ajaib dari Sorga hanya jika Anda memiliki firman pewahyuan di hati Anda.
Di saat kami berdoa untuk mendapatkan anak, saya berdoa dan terus menanyai Tuhan apakah kamu akan diberikan keturunan atau tidak. Saya membaca dan menggali firman tentang kisah orang-orang mandul di Alkitab. Saat saat membaca Kitab Kejadian 22:17-18, saya merasakan jamahan Tuhan, seolah-olah dari ayat itu Tuhan berbicara kepada saya  secara pribadi dan muncul sebuah pewahyuan di batin saya bahwa Tuhan akan memberikan kami keturunan dan akan memberkati hidup kami dan keturunan kami. Selang beberapa lama kemudian istri saya mengandung dan melahirkan anak kami yang pertama.
Di saat kami didorong untuk membangun gedung gereja di Musi Palem Indah, Tuhan memberikan kepada saya pewahyuan tentang menyimpan harta di sorga. Bertahun-tahun kami membantu gereja lain membangun gedung gereja mereka, hal itu artinya Kami memiliki simpanan harta yang cukup di sorga, harta itu bisa digunakan unuk membangun gedung gereja untuk pelayanan kami. Firman inilah yang memberikan saya keberanian membangun gedung gereja sekalipun belum punya uang yang cukup. oleh anugerah dan kemurahan-Nya kita bisa menyelesaikan pembangunan gedung dalam tempo yang singkat dan tanpa hutang.
 
Kotbah Gembala Tgl 15 Mei 2011

Songs from the Cave Setiap kita hadapi setiap musim hidup yang silih berganti. Tuhan ijinkan banyak hal yang mengkondisikan kita berjej...