Selasa, 29 Maret 2011

Pesan Gembala Tanggal 25 Maret 2011

Kotbah Gembala Tgl 25 Maret 2011
Berkat dari Hati yang Melekat dengan Allah
 
Mazmur 91:14-16 menguraikan berkat2 jika hati kita melekat dg Tuhan:
1. Dia meluputkan, membentengi kita;
2. Dia menjawab seruan doa kita;
3. Dia menyertai, meluputkan dan memuliakan kita;
4. Dia memberi kita umur panjang dan kepuasan hidup;
5. Dia memberikan keselamatan kekal buat kita.
 
Bagaimana membuat hati melekat dengan Tuhan:
1. Anda harus menaruh keyakinan pengharapan dan kasih hanya kepada
Tuhan saja, yang Anda percayai ( Mazmur 91:1-2);
2. Anda harus mengejar Dia sampai Anda ditangkapNya (Filipi 3:10-12);
3. Anda harus menyimpan harta disorga agar hati Anda pun melekat
dengan sorga (Matius 6:19-21);
4. Anda harus membawa persembahan persepuluhan (Maleakhi 3:6-12).
 
Pesan Tuhan: Melekatkanlah Hati Anda kepada Tuhan

Kotbah Gembala Tanggal 25 Maret 2011

Lima Tanda Kedewasaan Rohani Menurut Kitab Yakobus
 
I. Arti dewasa rohani:
Kitab Yakobus menjelaskan bahwa KEDEWASAAN,
1. Bukan ditentukan oleh usia
2. Bukan ditentukan oleh penampilan
3. Bukan ditentukan oleh prestasi atau jabatan rohani
4. Bukan ditentukan oleh gelar kesarjanaan
Tetapi Tuhan berkata KEDEWASAAN ditentukan oleh sikap hati atau respon seseorang. Sikap hatinadalah karakter Anda.
 
Pengakuan adalah apa yang orang katakan tentang Anda, tetapi KARAKTER adalah apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Alkitab berkata sikap hati Anda menentukan apakah Anda dewasa atau tidak. Tuhan ingin agar Anda bertumbuh dewasa supaya Anda berhak atas janji Allah, yaitu warisanNya sebagai anak (Galatia 4:1).
 
Cara mengukur kedewasaan bukanlah membandingkan diri Anda dengan orang lain tetapi ukurannya ditentukan dengan membandingkan diri Anda dengan firman Allah.
 
Kitab Yakobus merupakan pedoman hidup untuk bertumbuh dewasa rohani kita di dalam Kristus. Kata "DEWASA" dalam bahasa Yunani adalah "TELEAOS" yang artinya: dewasa, lengkap, sempurna.
 
Kitab Yakobus menunjukkan ada lima tanda kedewasaan rohani:
1. Seorang yang dewasa adalah POSITIF saat menghadapi tekanan dan kesulitan hidup
(dibaca: Yakobus 1:2-4)
 
Ujian pertama kedewasaan rohani adalah bagaimana respon kita terhadap masalah? Apakah Anda mengamuk, marah, kecewa? Apakah Anda menjadi gelisah, kuatir, takut? Apakah Anda bersunggut-sunggut dan memberontak?
Tanda pertama kedewasaan adalah bagaimana Anda menangani masalah.
 
Kekristenan bukanlah agama, tetapi kehidupan. Yesus berkata:"Aku datang supaya kamu mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b)
Hidup berarti masalah, dan bagian dari hidup adalah menyelesaikan masalah dan menghadapi masalah dengan sikap yang tepat.
 
Apakah sifat dasar Anda? Apakah Anda seorang yang negatif atau positif? Apakah Anda seorang yang suka memberi semangat baru atau mematahkan semangat orang lain? Apakah Amda seorang yang suka bersyukur atau bersunggut-sunggut? Apakah Anda seorang yang suka memberi dukungan atau membantah dan memberontak?
 
Yakobus berkata: "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12)
 
Anda bisa mempunyai pengetahuan firman yang luas dan mendalam, Anda bisa mempunyai jabatan yang tinggi, namun apakah Anda positif saat mendapatkan kesulitan dan tekanan? Itulah ukuran kedewasaan rohani.
 
2. Seorang yang dewasa adalah seorang yang peduli terhadap orang lain (dibaca: Yakobus 2:8)
 
Ujian kedua kedewasaan rohani adalah bagaimana Anda memperlakukan orang lain?
Seorang yang dewasa tidak hanya bisa melihat kebutuhannya sendiri tetapi dia juga bisa memperhatikan kebutuhan orang lain. Dia memahami luka-luka, kesedihan, kesusahan orang lain. Dia tidak hanya tertarik kepada dirinya sendiri.
Seorang anak kecil tidak peduli dengan orang lain, ia hanya memikirkan dirinya sendiri.
 
Alkitab berkata: kasih itu tidak mementingkan diri sendiri, tetapi peduli terhadap orang lain juga. Itu adalah salah satu tanda kedewasaan.
 
Yakobus 2:1-6, secara detail dan jelas berkata: janganlah memandang muka, atau membedakan-bedakan orang, jangan bertindak sebagai hakim (suka menghakimi), janganlah menindas dan memanfaatkan orang lain.
 
Saat kita memperhatikan dan melayani orang lain, kita sedang menyimpan harta di sorga. Jika kita memiliki simpanan di sorga maka Tuhan berkata bahwa kita memiliki "mata yang baik" maka teranglah seluruh hidup kta. Artinya jika kita punya simpanan harta di sorga (Matius 6:19-24):
1. Hati kita akan melekat dengan sorga
2. Kita mempunyai keberanian dan keyakinan untuk percaya
pada saat-saat hidup kita berada dalam kesulitan dan
kebutuhan bahwa Tuhan mengabulkan doa kita (ibarat
tabungan dan ATM)
3. Tuhan akan melimpahkan kemurahan dan kebaikanNya ke
dalam hidup kita.
 
Kisah perwira di Kapernaum dan seorang perempuan yang bernama Dorkas adalah kesaksian orang- orang yang memperhatikan dan melayani kebutuhan orang lain, mereka memiliki simpanan harta disorga.
Di saat mereka berada di dalam kebutuhan dan kesulitan, mereka menjadi orang-orang yang "layak" ditolong oleh Tuhan (Lukas 7:1-10, Kisah 9:36-42).
Sebagaimana kita memperlakukan orang lain, demikianlah juga Tuhan akan memperlakukan kita.
 
Di dalam Matius 25:34-40 Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kelak kita akan dihakimi dan dilihat bagaimana sikap kita memperlakukan orang lain. Itulah salah satu tanda kedewasaan
 
3. Seorang yang dewasa dapat menguasai lidahnya
(dilihat Yakobus 3:2)
 
Ujian kedewasaan yang ketiga adalah bagaimana kita menguasai lidah kita. Seorang yang dewasa sangat memperhatikan perkataannya.
 
Perkataannya memberikan semangat baru kepada orang yang letih lesu. Perkataannya memberikan inspirasi dan tidak ada kecurangan pada bibirnya. Perkataannya membawa damai sejahtera dan kejujuran. Ia memelihara pengetahuan dan Orang mencari pengajaran dari mulutnya sebab dia adalah utusan Tuhan semesta alam (Maleakhi 1:6-7)
 
Pengendalian diri dimulai dengan mengendalikan lidah. Seperti seorang dokter memeriksa lidah untuk mengetahui kesehatan seseorang, demikianlah Tuhan memeriksa lidah kita untuk mengetahui keadaan hati kita.
 
Ada 3 alasan mengapa kita harus mengendalikan lidah:
1. Lidah kita akan mengarahkan kita sebab lidah itu ibarat
kemudi bagi kapal dan tali kekang pada kuda (Yak3:-4)
2. Lidah kita dapat menghancurkan apa yang Anda miliki sebab
lidah itu adalah api yang dapat membakar hutan yang besar
(Yak3:5-6)
3. Lidah kita menunjukkan siapa diri kita sebenarnya
(Yak3:9-12)
 
Yakobus 1:26 berkata: "Jikalau ada seseorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."
Efesus 4:29, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya merekayang mendengarnya, beroleh kasih karunia."
 
Ujian kedewasaan yang ketiga adalah bagaimana kita mengendalikan lidah kita.
 
4. Seorang yang dewasa adalah seorang yang suka membawa damai bukan pertengkaran.
(dilihat Yakobus 4:1)
 
Semakin Anda dewasa rohaninya maka semakin berkurang konflik, perbantahan dan pertengkaran. Rasul Paulus menyebut jemaat di Korintus bayi-bayi rohani sebab mereka suka bertengkar dan berbantahan.
 
Rasul Yakobus menyebutkan penyebab utama konflik dan pertengkaran adalah:
1. Egois atau mementingkan diri sendiri yang ditunjukkan
dengan memuaskan hawa nafsu sendiri (Yakobus 4:3)
2. Suka menghakimi dan saling memfitnah (Yakabus 4:11-12)
 
Ujian kedewasaan yang keempat adalah bagaimana sikap kita terhadap orang lain, apakah suka membawa damai atau pertengkaran? Sikap suka menghakimi adalah salah satu tanda ketidakdewasaan. Tuhan memanggil kita untuk sabar dan saling mendoakan.
 
5. Seorang yang dewasa adalah seorang yang sabar dan suka berdoa (dilihat Yakobus 5:7, 16)


Pesan Gembala Tanggal 8 Maret 2011

Tiga Level Berkat dan Multiplikasi
 
Tahun Multiplikasi dan Promosi melwati masa transisi, respon menentukan. Jika baik, menuju ke arah yg baik, jika salah, menuju ke arah yg butuk. Respon, ditentukan oleh hubungan kasih dengan Kristus. Jika Anda memiliki kasih mula2 Anda bisa merspon dengan benar, baik dan manis. Hasilnya Anda menikmai janji Tahun multiplikasi dan promosi.
 
Allah mengubah dan memberkati kita lewat 3 cara:
Yesaya 49:15-18:
1. FirmanNya
2. Orang-orang
3. Keadaan
Respon kita seharusnya:
1. renungkan firmanNya dan lakukan
2. Fellowship dg saudara2 seiman
3. Rejoice Request Relax thd keadaan
 
Anda memasuki kehidupan berkat tiga level sbgmn Ulangan 28:1-14:
1. Berkat Level Bakul
2. Berkat level Lumbung
3. Berkat Harta Sorgawi
 
Ujian utk naik level berkat: ujian keintiman, ketaatan, iman & kasih.
1. Ujian keintiman=> Anda bisa mendapat perintah firman hanya jika Anda berdoa memuji menyembah atau bersekutu dengan Dia, bergaul dg saudara2 seiman, dan merespon keadaan disekitar Anda.
 
2. Ujian ketaatan => Jika Anda sudah mengetahui firman apakah Anda mau melakukannya dengan setia dan taat, disinilah arti pikulnsalib dan menyangkal diri dimulai.
 
3. Ujian iman dan kasih => jika Anda sudah diberkati bagaimana Anda memakai berkat itu? Apakah hanya untuk diri sendiri? Ataukah Anda menggunakan untuk Injil Kerajaan Allah diluaskan, pelayanan, untuk membangun KerajaanNya, membawa orang2 kepada Tuhan?
 
Adalah baik jika kita ingat akan Tuhan, tetapi jauh lebih baik dan jauh leboh berarti jika Tuhan ingat akan kita. Saat Tuhan ingat akan kita maka Dia akan memenuhi kita dengan kemurahanNya, Dia akan mengejutkan kita dengan kebaikanNya.
 
Namun sebelum Tuhan ingat akan kita, biasanya Tuhan mengingatkan kita lebih dahulu melalui: FirmanNya, orang-orang di sekitar kita dan keadaan. Respon kita yang benar ketika "diingatkan" mendorong Tuhan "ingat" akan kita. Saat Dia ingat akan kita, kita akan memasuki kehidupan dalam berkat tiga level.

SEGALA SESUATU AKAN TERASA SULIT SEBELUM MENJADI MUDAH

 







Terinspirasi dari status BlackBerry Messenger yang pernah kubaca. Segala sesuatu memang pasti terasa sulit sebelum semua itu akan menjadi mudah.
Aku teringat, dua tahun yang lalu, saat aku melahirkan puteriku. Sejak hari pertama aku menjadi seorang Ibu, semuanya terasa sulit dan sepertinya sangat berat untuk menjalani dari hari ke hari. Dan di benakku, sepertinya keadaan akan terus-menerus menjadi sulit. Aku harus melewati malam yang sangat panjang untuk menggendongnya saat dia menangis,meyusuinya dari tengah malam sampai menjelang pagi. Belum lagi bayi mungilku sering mengalami masalah yang membuat hatiku hancur setiap kali kesulitan bernafas karena sulit disendawakan. Tak jarang aku sering menggendongnya sambil berurai air mata, sangat berat dan sangat sulit kuhadapi saat itu.

Dua tahun telah berlalu, kini puteriku sudah bertumbuh,menjadi anak yang lincah, ceria, dan cerdas. Dan aku hampir lupa tentang msa-masa sulitku yang dulu kulalui bersama dengan dia.
Dan 4 bulan lalu, aku melahirkan pangeranku yang gagah dan kalem berwibawa :) . Sepertinya tidak ada beban yang seberat dulu lagi saat aku melahirkan anak yang pertama. Dengan mudah aku bisa melewati hari-hariku bersama bayiku, dan aku sudah mulai mengerti cara-cara yang efektif bagaimana agar aku bisa dengan mudah merawatnya, dan si kecilpun tetap tersenyum melewati hari-harinya.

Bangun di tengah malam tidak lagi terasa berat bagiku, dan aku bisa hitung dengan jari kapan aku harus bangun malam, karena bayiku sepertinya ingin memudahkan Ibunya untuk merawatnya. Tak ada tangis, tak ada beban yang begitu berat seperti saat dua tahun yang lalu.

Dua tahun lalu, Tuhan mengajariku untuk melewati saat yang sulit bagiku. Dan kini, aku mulai memahami dan mengerti, dan tau cara menghadapi dan menjalaninya, sehingga yang sulit akan menjadi mudah. Bukan semata-mata karena keadaan atau pribadi yang berbeda yang harus kita hadapi, tapi hasil dari pembelajaran kita, sehingga kita bisa melewati hal yang dulu sulit, dan sekarang sudah mudah untuk dihadapi.

Lupakan masa lalu, pengalaman yg menyedihkan maupun pengalaman yg membanggakan. Namun jangan lupa,ambil pelajaran dari masa lalu itu untuk bisa melewati hari - hari ke depan, dan menghadapinya dengan sikap dan cara yang benar.

God bless us

Songs from the Cave Setiap kita hadapi setiap musim hidup yang silih berganti. Tuhan ijinkan banyak hal yang mengkondisikan kita berjej...